Pertempuran Sarikamish
Pertempuran Sarikamish Сражение при Сарыкамыше-Srazhenie pri Sarykamyshe Sarıkamış Muharebesi | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Kampanye militer Kaukasus selama Perang Dunia I | |||||||
Parit Rusia di hutan Sarikamish. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Sukarelawan Armenia |
| ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Arshak Gafavian Hamazasp Srvandztyan |
| ||||||
Pasukan | |||||||
Angkatan Bersenjata Kaukasus | Angkatan Bersenjata Ketiga | ||||||
Kekuatan | |||||||
60.000[1][2][3] | 118.000[notes 1]–152,400[notes 2] | ||||||
Korban | |||||||
16.000–30.000 tewas, terluka atau sakit[6][7] |
Perkiraan sejarawan: |
Pertempuran Sarikamish (bahasa Armenia: Սարիղամիշի ճակատամարտ (Sarighamishi chakatamart), bahasa Rusia: Сражение при Сарыкамыше; bahasa Turki: Sarıkamış Harekatı) adalah pertempuran yang berlangsung antara Kekaisaran Rusia melawan Kesultanan Utsmaniyah selama Perang Dunia I. Pertempuran ini berlangsung dari tanggal 22 Desember 1914 hingga 17 Januari 1915 dan merupakan bagian dari kampanye militer Kaukasus.
Dalam pertempuran ini, Kesultanan Utsmaniyah menggunakan strategi yang mengharuskan pasukannya untuk dapat bergerak dengan sangat cepat dan tiba di tempat tertentu pada waktu tertentu. Pendekatan ini didasarkan pada taktik Napoleon dan juga ingin meniru keberhasilan Kekaisaran Jerman dalam Pertempuran Tannenberg.[8] Rencana Utsmaniyah adalah untuk mengalihkan perhatian pasukan utama Rusia dengan mengirim satu korps untuk menghadapinya di barisan terdepan, sementara dua korps akan menyusup dengan melewati pegunungan untuk melancarkan serangan mendadak dari belakang di Sarikamish. Pemimpin Utsmaniyah Enver Pasha berharap bahwa kemenangan di Sarikamish akan membuka jalan bagi Utsmaniyah untuk merebut kembali Oblast Kars yang sebelumnya dicaplok oleh Rusia. Enver juga berharap agar kemenangan ini dapat memicu pemberontakan Muslim di Kekaisaran Rusia, sementara Jerman berharap serangan Utsmaniyah dapat mengalihkan perhatian Rusia dari Eropa. Namun, pasukan Utsmaniyah tidak siap dalam menghadapi musim dingin, dan medan pertempuran yang bergunung-gunung serta infrastruktur jalan yang buruk menghambat pergerakan pasukan, pemasokan persediaan dan komunikasi. Pada akhirnya, banyak pasukan Utsmaniyah yang gugur di Pegunungan Allahuekber, dan kampanye militer Utsmaniyah mengalami kegagalan.[8]
Pemimpin Utsmaniyah Enver Pasha menjadikan orang-orang Armenia sebagai kambing hitam dan pertempuran ini menjadi salah satu penyebab terjadinya genosida Armenia.[9]
Catatan kaki
- ^ Mikaberidze A. Conflict and Conquest in the Islamic World: A Historical Encyclopedia. ABC-CLIO. 2011. P. 798
- ^ Eggenberger D. An Encyclopedia of Battles: Accounts of Over 1,560 Battles from 1479 B.C. to the Present. Courier Corporation. 2012. P. 386
- ^ Pope S., Wheal E.-A. Dictionary of the First World War. Pen and Sword. 2007. P. 421
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaorder57
- ^ a b c Erickson, Ordered to Die, pp. 59-60.
- ^ Allen W. E. D., Muratoff P. Caucasian Battlefields: A History of the Wars on the Turco-Caucasian Border 1828-1921. Cambridge University Press. 2011. P. 284
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamacaven
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaEncyAm404
- ^ Balakian, Peter (2003). The Burning Tigris: The Armenian Genocide and America's Response. New York: HarperCollins. hlm. 25, 178, 445. ISBN 0-06-019840-0.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "notes", tapi tidak ditemukan tag <references group="notes"/>
yang berkaitan