www.fgks.org   »   [go: up one dir, main page]

Cok Sawitri Penulis 'Janda dari Jirah' Berpulang: Bu, Anakmu Kembali Lagi...

Cok Sawitri Penulis 'Janda dari Jirah' Berpulang: Bu, Anakmu Kembali Lagi...

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 04 Apr 2024 20:01 WIB
Budayawan sekaligus sastrawan Cokorda Sawitri atau Cok Sawitri. (Foto: Istimewa/Facebook Cok Sawitri)
Budayawan sekaligus sastrawan Cokorda Sawitri atau Cok Sawitri. (Foto: Istimewa/Facebook Cok Sawitri)
Karangasem -

Budayawan sekaligus sastrawan Cokorda Sawitri atau Cok Sawitri meninggal dunia di Denpasar, Bali. Penulis buku 'Janda dari Jirah' dan 'Tantri: Perempuan yang Bercerita' itu mengembuskan napas terakhir pada usia 56 tahun.

Dua hari sebelum berpulang, Cok Sawitri mengunggah foto melalui akun Instagram @cok_sawitri. Namun, dia tidak banyak mendeskripsikan tentang momen dalam unggahan tersebut. Dia hanya menulis: "Bu, anakmu kembali lagi. Tapi tak sama seperti dahulu lagi."

Sepupu Cok Sawitri, Tjokorda Sutedja Pemayun, mengaku kaget saat mendengar kabar duka tersebut pada Kamis (4/4/2024) pagi. Menurutnya, belum genap dua pekan Cok Sawitri pulang ke kediaman keluarga besarnya di Puri Sidemen, Karangasem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terakhir kali ia (Cok Sawitri) pulang ke puri pada saat ada piodalan (upacara adat) pada Minggu (24/3/2024) lalu. Dia menginap lima hari di sini," tutur Pemayun di Puri Sidemen, Kamis malam.

Menurut Pemayun, Cok Sawitri memang sempat mengeluh sakit liver. Selain itu, perempuan kelahiran 1968 itu juga menderita bronkitis lantaran cukup kuat merokok semasa hidup. Hanya saja, Pemayun melanjutkan, Cok Sawitri bisa menutupi penyakit tersebut dengan sikapnya yang selalu ceria di depan keluarga.

ADVERTISEMENT
Suasana kediaman keluarga besar Cok Sawitri di Puri Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis (4/4/2024).Suasana kediaman keluarga besar Cok Sawitri di Puri Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis (4/4/2024). Foto: (Foto: Tjokorda Sutedja Pemayun)

"Kami sangat kehilangan sosoknya. Setiap dia pulang ke puri, suasana menjadi berbeda dengan candaannya dan kata-katanya yang dapat mencairkan suasana. Ia juga sangat dekat dengan seluruh keponakannya," imbuh Pemayun.

Cok Sawitri dikenal aktif bermain teater. Karya tulisnya dicetak ke dalam sejumlah buku dan berserakan di berbagai media lokal maupun nasional. Ia produktif menulis cerita pendek (cerpen), novel, prosa, hingga esai.

Cok Sawitri, tutur Pemayun, lahir di Sidemen dan menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Kota Amlapura. Setelah dewasa, ia memutuskan pindah ke Denpasar dan menjalani proses kreatif sebagai sastrawan dan seniman.

"Sejak kecil dia memang sangat suka dengan seni, terutama menari, menabuh, hingga menulis. Bakatnya memang sudah terlihat sejak kecil," ujar Pemayun.

Saat ini, jenazah Cok Sawitri sudah berada di Puri Sidemen. Upacara penghormatan terakhir untuk Cok Sawitri akan diputuskan setelah kedua kakak Cok yang berada di Jerman dan Jakarta tiba di Bali.

"Kami masih menunggu keputusan dari keluarga yang lain, apakah almarhum akan langsung di-pelebon atau bagaimana," pungkas Pemayun.



Simak Video "Toby Keith Sang Legenda Musik Country Meninggal di Usia 62 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/dpw)