Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Volume 14 Nomor 1, Juli 2020: Hal: 9-18
DESAIN SKIMMER BOAT (KAPAL PENGAMBIL SAMPAH) DAERAH
PERAIRAN SUNGAI DI KALIMANTAN TIMUR
Design of Trash Skimmer Boat for Inland Waterways in East Kalimantan
Amalia Ika Wulandari1, Wira Setiawan1, Taufik Hidayat1 dan Arman Fauzi1
1
Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan
Email: amaliaikaw@lecturer.itk.ac.id
Diterima: 12 April 2020; Direvisi: 19 Mei 2020; Disetujui: 08 Juni 2020
Abstrak
Jumlah sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar Balikpapan saat ini
mencapai 305 m3 per harinya. Lebih dari itu, sering pula dijumpai sampah-sampah yang masih tersebar
di muara-muara sungai, pelabuhan, dan kawasan perairan lain yang tidak diketahui jumlahnya, salah
satunya di Sungai Klandasan Ilir. Maka masalah yang muncul adalah bagaimana mendesain suatu kapal
yang dapat mengatasi penumpukan sampah di perairan sungai dan berapa ukuran utama yang sesuai
untuk perairan sungai di Kalimantan. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi penumpukan
sampah yang ada di sungai yaitu dengan menggunakan bantuan Trash Skimmer Boat. Work Boat ini
adalah salah satu jenis dari kapal khusus yang difungsikan untuk melakukan pengambilan sampah
perairan baik sungai, danau, laut, maupun kanal. Dengan menggunakan metode Parent Design
Approach dan bantuan Software Maxsurf, maka diperoleh ukuran utama sebesar LOA = 3 m, B = 1,8 m,
T = 0,38 m, H = 1,38 m, dan v = 6 knot. Bentuk dasar dari Trash Skimmer Boat ini berlambung ponton
katamaran yang dilengkapi dengan bak sampah dengan kapasitas 168kg. Setelah dilakukan survey data
sampah, disarankan kapal ini dioperasikan sekali dalam seminggu selama 1 jam dengan fasilitas
tambahan yaitu sebuah portable crane.
Kata kunci: sampah, sungai, Klandasan Ilir, kapal
Abstract
The amount of garbage that was taken to the final (TPA) Cage of Balikpapan Manggar reached 305 m 3
per day. More than that, often found garbage is still scattered in the estuary of rivers, ports and other
waterways that are not known number one on the river Klandasan Ilir. So the problem is how to design
a ship that can overcome the buildup of garbage in the river and dimension is suitable for inland
waterways in Kalimantan. The solution that can be used to overcome the buildup of garbage in the
river is to use the help of Trash Skimmer Boat. One solution to the problem that can be used to
overcome the buildup of garbage is held by using the help of Trash Skimmer Boat. This Work Boat is
one type of special vessel that is enabled to carry out the water waste, either River, lake, sea or canal.
Using the Parent Design Approach and with the help of Software Maxsurf then obtained the main size
of LOA = 3 m, B = 1,8 m, T = 0,38 m, H = 1,38 m, dan v = 6 knots The basic form of the Trash
Skimmer Boat is a catamaran pontoon that is equipped with a garbage bin with a capacity of 168kg and
9
Desain Skimmer Boat (Kapal Pengambil Sampah) Daerah Perairan Sungai di Kalimantan Timur
(Amalia Ika Wulandari, Wira Setiawan, Taufik Hidayat dan Arman Fauzi)
after surveying the garbage data, it is recommended that this ship be operated once a week for 1 hour
with additional facilities, namely a portable crane.
Keywords: garbage, river, Klandasan Ilir, boat
Untuk memenuhi kebutuhan akan permintaan atas
permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya,
maka perlu dilakukannya perancangan trash boat yang
digunakan untuk mengumpulkan sampah khusus di
kawasan Sungai Klandasan Ilir ini guna mengurangi
pencemaran lingkungan. Dengan harapan konsep
desain dari trash boat yang minimalis dapat menjadi
solusi dalam mengurangi banyaknya sampah yang
tersebar di lingkungan tersebut.
PENDAHULUAN
Balikpapan memiliki luas wilayah sekitar
503.3 km² . Kota Balikpapan juga merupakan kota di
Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk terbesar
ketiga setelah Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai
Kartanegara. Jumlah penduduk Kota Balikpapan tahun
2017 sebanyak 636012 jiwa. Tentu ini menyebabkan
tingkat produktivitas sampah yang tinggi setiap
harinya di Kota Balikpapan dikarenakan jumlah
penduduk yang banyak khususnya di Provinsi
Kalimantan (Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan,
2018).
Penumpukan sampah menimbulkan bau yang tidak
sedap dan cukup mengganggu warga setempat dalam
beraktivitas di lingkungan tersebut. Pemerintah
melalui Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan telah
memberikan penanganan berupa gabus apung yang
disusun membentuk jembatan tujuannya agar sampah
tidak tersebar kemana-mana. Akan tetapi, sampah
masih saja terus tersebar bahkan melewati jembatan
gabus apung dan warga setempat juga mengaku
kesulitan dalam membersihkan sampah yang ada di
sungai tersebut. Ini menunjukkan bahwa gabus apung
belum menjadi solusi yang dapat menjawab secara
keseluruhan permasalahan di sungai tersebut. Di
samping itu pula, warga setempat menginginkan
adanya sebuah transportasi khusus dalam penanganan
masalah sampah di sungai ini.
Berdasarkan uraian di atas maka timbul
permasalahan bagaimana mendesain suatu kapal yang
dapat mengatasi penumpukan sampah di perairan
sungai dan berapa ukuran utama yang sesuai untuk
perairan sungai di Kalimantan. Salah satu solusi dari
permasalahan yang dapat digunakan untuk mengatasi
penumpukan sampah yang ada disungai yaitu dengan
menggunakan bantuan trash skimmer boat. Trash
skimmer boat adalah salah satu jenis dari kapal khusus
di mana kapal ini difungsikan untuk melakukan
pengambilan sampah perairan baik perairan sungai,
danau, laut, maupun kanal. Bentuk dasar dari trash
skimmer boat ini adalah berlambung ponton katamaran.
Kapal ini juga dilengkapi dengan bak sampah yang
berfungsi
sebagai
bak
penampung
untuk
mengumpulkan sampah dari perairan (Walezyk, 2006).
TINJAUAN PUSTAKA
Kapal Kerja Skimmer
Kapal kerja skimmer merupakan kapal khusus
yang fungsi dan kerjanya khusus untuk daerah tertentu
sehingga desain untuk masing-masing kapal memiliki
karakteristik yang berbeda sesuai lokasi pelayaran dan
tujuan pembuatan kapal.
Trash Skimmer Boat
Trash skimmer boat merupakan kapal kerja
berlambung ponton katamaran yang berfungsi untuk
mengumpulkan sampah yang berada di perairan. Kapal
ini dirancang sesuai dengan kebutuhan operasionalnya
dan dilengkapi bak penampung yang berfungsi untuk
mengumpulkan sampah yang mengapung di pelabuhan
dan saluran-saluran air (Walezyk, 2006). Trash
skimmer boat ada yang menggunakan conveyor belt
dan ada yang tidak, pengoperasian keduanya pun
memiliki perbedaan. Sisi haluan pada trash skimmer
boat yang berfungsi sebagai pintu masuknya sampah
terdapat lengan yang bisa ditutup atau dibuka seperti
pintu yang digerakkan dengan sistem hidrolik. Untuk
trash skimmer boat yang dilengkapi dengan conveyor
belt, conveyor belt tersebut berada di haluan, bisa
dinaik-turunkan sesuai kebutuhan. Sampah yang
berhasil ditangkap selanjutnya akan dikumpulkan ke
dalam bak penampung yang berada di belakang
conveyor belt untuk selanjutnya diangkut menuju bak
atau truk penampung yang terletak di darat untuk
proses pengolahan lebih lanjut. Segala jenis sampah
yang berukuran kurang dari lebar conveyor akan
terangkat melalui sisi haluan melewati lengan ayun
(flexy conveyor) yang kemudian dibawa menuju bak
penampung yang terdapat di bagian tengah kapal, di
10
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Volume 14 Nomor 1, Juli 2020: Hal: 9-18
berotasi 3600 untuk mempermudah olah gerak kapal.
Peralatan kerja yang ditopang oleh lengan hidrolik
adalah pisau potong, front conveyor, propulsi, steering
of the boat dan crane. Karena fungsi kerja dan tempat
kerja yang spesifik, maka dapat dilakukan modifikasi
baja untuk memaksimalkan kinerja kapal.
antara dua hull ponton. Dan adapun trash skimmer
boat tanpa menggunakan conveyor belt memiliki
desain yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan
trash skimmer boat yang memiliki conveyor belt.
Di beberapa tempat di dunia yang telah
menggunakan trash skimmer boat antara lain The
Cities of Baltimore, Washington, D.C., Fort
Lauderdale, New York, Chicago, serta Indonesia.
Dalam pengoperasiannya diperlukan 2-3 orang kru
untuk menjamin bahwa kapal kerja ini menjalankan
fungsinya dengan baik.
Gambar 2. Weed harvester skimmer boat
Katamaran
Katamaran merupakan kapal yang mempunyai dua
lambung atau badan yang dihubungkan oleh geladak
atau bridging platform di tengahnya. Bridging platform
ini bebas dari permukaan air, sehingga slamming dan
deck wetness kapal dapat dikurangi (Gambar 3).
Penentuan ketinggian struktur bagian atas dari
permukaan air merupakan fungsi dari tinggi gelombang
rute pelayaran yang dilalui. Kombinasi luas geladak
yang besar dan berat kapal kosong yang rendah
membuat kapal katamaran dapat diandalkan untuk
transportasi muatan antar kota maupun pariwisata.
Karakter tahanan di air tenang tipe katamaran lebih
besar dibandingkan dengan kapal monohull. Dominasi
tahanan gesek mencapai 40% dari tahanan total pada
kecepatan rendah. Penurunan kecepatan akibat kondisi
gelombang tinggi tidak dijumpai pada kasus katamaran.
Kapal tipe ini dapat dioperasikan pada kecepatan relatif
tinggi dan masih mempunyai konsumsi bahan bakar
yang dapat diterima secara ekonomis.
Gambar 1. Trash skimmer boat tanpa menggunakan
conveyor belt
Gambar 1 merupakan kapal pengambil sampah
yang terbuat dari aluminium dan sangat cocok untuk
dioperasikan di sungai, kanal, hingga kali. Prinsip
kedua kapal tersebut hampir sama yaitu sampah harus
masuk ke dalam bak sampah tanpa menggunakan
lengan ayun (flexy conveyor). Akan tetapi kedua kapal
di atas tidak memerlukan biaya yang cukup besar
dalam pengerjaannya serta desain dari dua kapal di
atas lebih sederhana sehingga memudahkan desainer
dalam merancang kapal tersebut.
Weed Harvester Skimmer Boat
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 kapal
kerja jenis ini berfungsi untuk memotong tumbuhan
yang tumbuh di danau atau sungai. Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah terjadinya pendangkalan
pada perairan tersebut sekaligus membersihkan jalur
pelayaran. Dikarenakan fungsi itulah kapal kerja jenis
ini dilengkapi dengan conveyor belt di mana ujung
lengannya diberi alat pemotong. Tumbuhan seperti
ganggang dan eceng gondok akan terpotong oleh alat
pemotong, kemudian tumbuhan tersebut akan langsung
terangkut oleh conveyor belt menuju bak penampung
di atas geladak kapal. Kapal ini menggunakan
lambung ponton dan menggunakan mesin single diesel
engine yang menyuplai kebutuhan propulsi, kelistrikan,
dan peralatan hidrolik. Untuk melakukan fungsinya,
kapal jenis ini disarankan memiliki olah gerak yang
baik. Oleh karena digunakan propeller yang dapat
Gambar 3. Kapal katamaran
11
Desain Skimmer Boat (Kapal Pengambil Sampah) Daerah Perairan Sungai di Kalimantan Timur
(Amalia Ika Wulandari, Wira Setiawan, Taufik Hidayat dan Arman Fauzi)
tertentu, maka akan mempunyai sistem gelombang
yang sama dengan bentuk kapal streamline. Pada
sekeliling bagian kapal yang tercelup dalam air akan
berkembang dan menghasilkan gerakan. Hal ini akan
menimbulkan dua macam gelombang, yaitu
gelombang divergen dan gelombang transversal.
Kedua gelombang ini secara umum terdapat di bagian
dekat haluan dan buritan kapal yang bergerak ke depan
bersama badan kapal.
Bentuk badan kapal harus dipilih berdasarkan
metode yang tepat sehingga hasilnya akan didapatkan
hasil yang memuaskan. Kapal katamaran dengan
geladak yang lebih besar adalah salah satu contoh
konsep rancangan yang berhasil dalam mengatasi efek
gerakan oleng, dimana gerakan oleng tersebut
merupakan kelemahan utama kapal-kapal konvensional
atau monohull (Arianto, 2016).
Tipe Kapal Katamaran
Gambar 6. "Type C" flat side inside
(Chrismianto dkk., 2014)
Gambar 4. “Type A” flat side outside
(Chrismianto dkk., 2014)
Type C (Gambar 6) mempunyai bentuk badan
kapal asimetris flat side inside, dimana lambung kapal
memiliki bidang datar di dalam dan bidang streamline
di luar. Di ujung bagian depan demihull merupakan
titik di mana aliran fluida akan menyebar ke arah
samping (mengikuti garis streamline) dan di bagian
sisi dalam lurus sehingga alirannya mengikuti bentuk
badan kapal (lurus) sampai ke buritan kapal. Sehingga
apabila diterapkan bentuk ini akan menimbulkan
gelombang ke samping yang cukup besar.
Type A (Gambar 4) mempunyai bentuk badan
kapal asimetris Flat Side Outside. Dimana lambung
kapal memiliki bidang datar di luar dan bidang
streamline di dalam. Aliran fluida yang dibentuk dari
haluan kapal terkonsentrasi di tengah kapal (antara
lambung) bergerak sampai ke buritan kapal, sedangkan
ke arah samping arah aliran lurus mengikuti bentuk
badan kapal sisi luar sampai ke buritan.
Metode Desain Kapal
Parent design approach merupakan salah satu
metode dalam mendesain kapal dengan cara
perbandingan atau komparasi, yaitu dengan cara
mengambil sebuah kapal yang dijadikan sebagai acuan
kapal pembanding yang memiliki karakteristik yang
sama dengan kapal yang akan dirancang. Dalam hal ini
designer sudah mempunyai referensi kapal yang sama
dengan kapal yang akan dirancang, dan terbukti
mempunyai performa yang bagus. Keuntungan dalam
parent design approach adalah:
- Dapat mendesain kapal lebih cepat, karena sudah
ada acuan kapal sehingga cukup dilakukan
modifikasi;
- Performa kapal telah teruji dari segi stabilitas,
motion dan resistance.
Gambar 5. “Type B” simetris (Chrismianto dkk., 2014)
Type B (Gambar 5) mempunyai bentuk badan
kapal simetris. Dimana kedua lambung kapal memiliki
bidang streamline di dalam maupun di luar lambung.
Diasumsikan sebagaimana dua buah kapal monohull
yang kedua lambungnya dihubungkan dengan jarak
12
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Volume 14 Nomor 1, Juli 2020: Hal: 9-18
v
= kecepatan kapal (m/s)
Ctot = koefisien hambatan total katamaran
Perhitungan Resistance
Tujuan dari perhitungan hambatan total kapal
adalah untuk menentukan kebutuhan daya mesin yang
sesuai pada kapal. Dengan demikian kapal dapat
beroperasi dengan kecepatan sebagaimana yang sesuai
dengan owner requirement. Untuk menghitung
hambatan kapal. Dalam penelitian Insel & Molland
(1991), hambatan kapal dipengaruhi oleh besarnya
nilai WSA kapal dan koefisien hambatan total kapal
(Ctot).
Komponen hambatan yang dialami oleh katamaran
lebih kompleks dikarenakan adanya efek interferensi
antar kedua lambungnya, yaitu:
1. Viscous interference resistance (interferensi
viskositas) adalah aliran di sepanjang demihull
simetris berbentuk tidak simetris akibat pengaruh
keberadaan demihull.
2. Wave making intererence resistance (interferensi
gelombang) adalah hasil dari dua buah lambung
yang bergerak sejajar, efek interferensi pada
hambatan gelombang akan sangat berpengaruh.
Hambatan total pada katamaran harus dikalikan
dua, mengingat katamaran memiliki dua lambung
yang identik. Dalam paper Insel & Molland rumus
tahanan total untuk tiap lambung kapal katamaran
adalah sebagai berikut:
Dalam perhitungan ini hambatan total yang
dihitung adalah untuk kecepatan maksimal kapal
(vmax). Hal ini dilakukan untuk mengetahui besarnya
hambatan total yang terjadi saat kapal berlayar dengan
full speed serta untuk menentukan besarnya daya
mesin maksimal yang digunakan nantinya.
Hambatan dihitung pada Froude Number
(Fr) = 0.402. Sehingga didapat kecepatan model
dengan skala 1:10 didapat kecepatan (v) = 3.044 m/s.
Rumus empiris hambatan total:
(3)
Insel & Molland (1991) mengajukan ekspresi
persamaan untuk hambatan total katamaran:
(4)
Kemudian faktor interferensi viskos tersebut
diformulasikan lagi oleh Jamaluddin dkk. (2012)
sebagai berikut:
(1+ k) = 3.03(Lwl/V1/3)-0.40+0.016(S/L)-0.65
(1+ k) = 3.03(6/1.4(1/3))-0.40+0.016(0.2)-0.65
= 2.358
Dimana,
Lwl = Panjang garis air model kapal (m)
V
= Volume displacement (m3)
(1)
Dimana,
(1+ßk) = catamaran viscous resistance
interference
CF
= friction resistance
τ
= catamaran wave resistance interference
CW
= wave resistance
Untuk perhitungan CF dan CW kapal dapat dilihat
dibawah ini:
CF
CW
Di dalam percobaannya menghitung harga
hambatan total, Insel & Molland
(1991)
mengasumsikan kapal katamaran dengan kapal
demihull yang ditambahkan dengan harga interferensi
yang diakibatkan oleh lambung yang berjarak S dari
center line-nya. Harga dari hambatan total ini tetap
dikalikan 2 mengingat luas permukaan basah (WSA)
ada pada tiap lambung. Hambatan total dapat dihitung
dengan formula di bawah ini.
=
=
0.014
0.368
Kemudian Perhitungan (faktor gelombang)
menggunakan tabel formulasi dibawah ini dimana
interferensi
komponen
hambatan
gelombang
bergantung pada Froude Number (Jamaluddin dkk.,
2012).
= 0.068 (S/L)-1.38
= 0.359 (S/L)-0.87
= 0.574 (S/L)-0.33
= 0.790 (S/L)-0.14
= 0.504 (S/L)-0.31
= 0.501 (S/L)-0.18
(2)
Dimana,
ρ
= massa jenis fluida (kg/m3)
WSA = luas permukaan badan kapal yang tercelup air
(m2)
(pada Fr = 0.19)
(pada Fr = 0.28)
(pada Fr = 0.37)
(pada Fr = 0.47)
(pada Fr = 0.56)
(pada Fr = 0.65)
Froude Number (Fn) yang digunakan sebagai
variasi kecepatan adalah 0.65:
13
Desain Skimmer Boat (Kapal Pengambil Sampah) Daerah Perairan Sungai di Kalimantan Timur
(Amalia Ika Wulandari, Wira Setiawan, Taufik Hidayat dan Arman Fauzi)
= 1.02
(pada Fr = 0,40)
memprihatinkan dikarenakan sering kali terjadi banyak
penumpukan sampah sehingga menimbulkan rasa tidak
nyaman warga Kampung Pinisi yang tinggal di sekitar
sungai tersebut. Sungai ini memiliki ukuran seperti
terlihat pada Tabel 1.
Ditentukan
melalui
interpolasi.
Sehingga
persamaan 1 Koefisien Total untuk Froude Number
0.65 yaitu:
CT1 = (1+ K) CF + CW
= 2.672 x 0.002 + 0.98 x 0.060
= 0.377
Kemudian persamaan
Froude Number 0.65 yaitu:
hambatan
Tabel 1 Dimensi Sungai Klandasan Ilir
Dimensi Sungai Klandasan Ilir
total
Panjang
Kedalaman
Lebar
untuk
1.357 km
2.150 m
5.000 m
(5)
(Sumber: Badan Lingkungan Hidup (2015))
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah berupa
perancangan. Perancangan yang dilakukan adalah
dengan mendesain suatu kapal pengangkut sampah
dengan lambung katamaran. Pada perancangan ini
ukuran utama kapal pengangkut sampah diambil dari
kapal pembanding yang telah eksis sebelumnya.
Setelah kapal pengangkut sampah selesai dirancang,
maka dilakukan perhitungan hambatan kapal. Untuk
mendapatkan ukuran utama kapal, sebelum mendesain
dikumpulkan beberapa ukuran kapal pembanding yang
nantinya akan dihitung untuk mendapatkan ukuran
utama kapal yang terbaik. Setelah didapatkan ukuran
utama, dimulailah perhitungan hambatan, besar daya
mesin, serta berat kapal. Pada penelitian berupa
perancangan ini digunakan beberapa software untuk
menunjang proses perancangan. Software yang
digunakan meliputi :
1. Maxsurf Modeler 12 Version
Software Maxsurf digunakan untuk memodelkan
trash skimmer boat. Hasil dari perancangan
dengan software ini adalah model kapal disertai
dengan karakteristik hidrostatis kapal dan rencana
garis kapal.
2. AutoCAD 2018 Student Version
Software AutoCAD digunakan untuk memperhalus
gambar rencana garis dari Maxsurf dan untuk
menggambar rencana umum trash skimmer boat.
Data Sampah
Dalam menentukan payload kapal ini, dilakukan
pengambilan data secara primer yaitu menghitung
volume total sampah di sungai selama 8 hari
berturut-turut dengan 2 kondisi yang berbeda maka
diperoleh rata-rata sampah 15.1 kg/hari.
Penentuan Ukuran Utama
Menentukan ukuran utama kapal dengan
menggunakan metode parent design approach yaitu
metode dengan menggunakan kapal pembanding yang
memiliki karakteristik yang sama dengan kapal yang
akan penulis rencanakan. Kapal pembanding yang
digunakan sebagai acuan harus terbukti memiliki
performa yang baik. Dalam mekanismenya
dilaksanakan dengan cara mengambil data sebuah
kapal yang telah beroperasi dan dijadikan sebagai
acuan. Dengan menggunakan metode ini penulis telah
memiliki referensi kapal yang sama dengan kapal yang
didesain sehingga proses mendesain dapat lebih cepat
dilakukan dan hanya menambahkan beberapa
modifikasi sesuai dengan kebutuhan. Selain itu penulis
juga telah memiliki gambaran yang lebih jelas tentang
performa kapal yang menjadi acuan karena telah
terbukti dapat beroperasi dengan baik. Sehingga data
kapal yang didapatkan digunakan sebagai acuan, tidak
menggunakan analisa regresi linier dalam menentukan
ukuran utama kapal.
Kapal pembanding adalah Kapal Pembersih
Sungai 3 M. Kapal ini beroperasi saluran-saluran air
di kota Yogyakarta. Sehingga kapal ini difungsikan
tidak hanya untuk mengatasi banyaknya sampah
rumah tangga tapi juga sampah terapung lainnya
yang berada pada saluran air ini. Berikut merupakan
data kapal Kapal Pembersih Sungai 3 M yang telah
diperoleh oleh penulis. Data kapal tersebut dapat
PEMBAHASAN
Data Sungai
Sungai Klandasan Ilir merupakan sungai yang
melewati kawasan Klandasan di Kota Balikpapan.
Sungai ini berada di salah satu tempat wisata Kota
Balikpapan yaitu Kampung Warna-Warni Phinisi
Klandasan Ilir. Kondisi sungai ini cukup
14
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Volume 14 Nomor 1, Juli 2020: Hal: 9-18
geladak yang besar. Selain itu aliran fluida akan
terkonsentrasi di tengah kapal sehingga memudahkan
dalam proses pengumpulan sampah. Adapun data hasil
running pada kapal dapat dilihat pada Tabel 4.
dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan data yang telah didapatkan dari
kapal acuan, ukuran utama awal kapal ditentukan
seperti terlihat pada Tabel 3.
Tabel 2. Data kapal pembanding
Nama kapal
Panjang kapal (L)
Lebar kapal (B)
Tingi kapal (H)
Sarat kapal (T)
Kapasitas keranjang
sampah
:
:
:
:
:
:
Kapal Pembersih Sungai 3 M
3m
1.8 m
1.38 m
0.38 m
168 kg
Gambar 7. Pemodelan ukuran utama pada software Maxsurf
Modeler
Dengan menggunakan rasio ukuran utama maka
data kapal pembanding diambil sebagai data kapal
yang akan digunakan Data tersebut digunakan sebagai
data kapal saat perancangan model kapal di software
Maxsurf (Gmabar 7).
Penentuan Daya Mesin
Setelah didapatkan ukuran utama kapal serta
desain lines plan, langkah selanjutnya yang dilakukan
adalah melakukan perhitungan awal. Perhitungan awal
meliputi perhitungan Froud Number, perhitungan
coefficient (Cb, Cm, Cp, dan Cwp), displacement, dan
volume displacement. Dalam subbab ini akan
dijelaskan perhitungan perencanaan mesin pada kapal
Trash Skimmer Boat.
Tabel 3. Rasio ukuran utama kapal
L/B
B/T
H/T
:
:
:
2.0 (range 2-30)
4.7 (range 4.2-7.78)
3.5 (range 1.36-3.65)
(Sumber: Dubrovsky dan Lyakhovitsky (2001))
Tabel 4. Hasil perhitungan hidrostatik pada software Maxsurf
Modeler
Hasil Simulasi dan Nilai Hambatan Kapal
Katamaran dengan Software Maxsurf Resistance
Dengan menggunakan formula yang sama
diperoleh juga nilai hambatan dalam beberapa
kecepatan seperti pada Tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5. Perbandingan 5 variasi kecepatan
Perhitungan power kapal dilakukan dengan
mencari nilai EHP terlebih dahulu, lalu sesudah
mendapatkan EHP dilakukan perhitungan DHP dari
perhitungan DHP didapatkan perhitungan BHP. Di
mana nilai BHP tersebut yang dipakai untuk mencari
mesin induk kapal yang sesuai dengan performa kapal.
Pemilihan mesin induk harus sesuai dengan BHP yang
sudah dihitung.
Dengan bentuk lambung flat side outside ini juga
sesuai dengan kebutuhan karena tidak memerlukan
15
Desain Skimmer Boat (Kapal Pengambil Sampah) Daerah Perairan Sungai di Kalimantan Timur
(Amalia Ika Wulandari, Wira Setiawan, Taufik Hidayat dan Arman Fauzi)
Dengan menggunakan formula yang sama
diperoleh juga nilai BHP dalam beberapa kecepatan
dapat ditinjau pada Tabel 6 di bawah ini:
sheerplan dan half breadth plan kapal dalam bentuk
.dxf. Selanjutnya, gambar tersebut kemudian
digabungkan menjadi satu dengan software AutoCad
serta dapat dilakukan editing pada ketiga gambar
tersebut.
Gambar 8 menunjukkan body plan yang
merupakan tampak haluan dan buritan pada kapal.
Posisi kapal apabila dilihat secara melintang, dan di
dalam body plan terdapat station-station yang
merupakan hasil proyeksi dari station-station yang ada
pada proyeksi membujur sehingga diproyeksikan ke
pandangan melintang.
Tabel 6. Perhitungan dengan berdasarkan variasi 5 kecepatan
Pemilihan Mesin Induk
Pemilihan mesin induk dilakukan dengan
mempertimbangkan berat mesin, daya mesin dan harga
mesin tersebut. Dari katalog seperti pada tabel 7
yang sudah penulis kumpulkan didapatkan beberapa
mesin induk beserta spesifikasinya. Dari katalog mesin
Yamaha yang sudah ada, didapatkan mesin kapal
beserta spesifikasinya sebagai berikut:
Tabel 7. Katalog mesin outboard Yamaha
Brand
Weight
Horsepower
Starting System
Recommended Fuel
Model
Cooling System
Full Throttle Rpm
Range
Propeller
Shaft Length
Lubrication System
Yamaha Motor
60 lb / 27 kg
6
Manual
Unleaded Gasoline (Minium
Pump octane 87)
6 HP Four Stroke Portable
Water, Thermostatic Control
4500-5500
Standard
20”
Wet sump
Gambar 8. Body plan trash skimmer boat
Gambar 9. Half breadth trash skimmer boat
Sedangkan terdapat satu garis lurus yaitu garis
yang menyatakan buttock line. Gambar 9 merupakan
bagian half breadth merupakan gambar irisan-irisan
kapal tampak atas, pada setiap garis air (water line)
yang digambar dengan setengah lebar kapal.
Desain Kapal
Rencana garis merupakan gambar pandangan atau
gambar proyeksi badan kapal yang dipotong secara
melintang (body plan), secara memanjang (sheer
plan), dan vertikal memanjang (half breadth plan).
Tahap awal dalam perancangan rencana garis ini ialah
menentukan pilihan terhadap kapal yang akan
digunakan sebagai parent ship. Pertimbangan dalam
menentukan parent ship ialah dipilih kapal yang
memiliki karakteristik hampir sama dengan
karakteristik kapal yang akan kita desain.
Selanjutnya melakukan editing pada beberapa
elemen yang meliputi size surface, frame of reference,
zero point serta menambahkan surface yang
dibutuhkan. Keluaran yang didapatkan melalui
software Maxsurf Modeler berupa body plan,
Rencana Umum
Sebelum mendesain rencana umum terlebih dahulu
maka dilakukan perhitungan displacement atau berat
kapal. Pada perhitungan berat kapal trash skimmer
boat ini, ada dua hal utama yang dihitung yaitu
LWT (Light Weight Tonnage) dan DWT (Dead Weight
Tonnage). Keduanya hal tersebut memiliki elemen
yang berbeda beda dan apabila dijumlahkan akan
menjadi berat total kapal. LWT dan DWT ditampilkan
pada Tabel 8 dan Tabel 9.
Menghitung koreksi displacement (Tabel 10)
dilakukan setelah mengetahui total berat dari DWT
16
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Volume 14 Nomor 1, Juli 2020: Hal: 9-18
dan LWT dari kapal. Selisih antara displacement dan
jumlah dari DWT dan LWT dari trash skimmer boat
ini ditentukan tidak lebih dari 5%.
Rencana umum dapat didefinisikan sebagai
perencanaan ruangan yang dibutuhkan sesuai dengan
fungsi dan perlengkapan kapal. Pembuatan rencana
umum dilakukan setelah pembuatan rencana garis
karena outline kapal yang digunakan pada gambar
rencana umum didapatkan dari gambar rencana garis.
Langkah awal dalam pembuatan rencana umum adalah
menggambar outline badan kapal tampak atas, tampak
samping, dan tampak depan kapal sesuai dengan lines
plan yang telah dibuat. Pada perhitungan titik berat
sebelumnya telah dilakukan perencanaan peletakan
tangki-tangki, perencanaan tersebut digambarkan di
rencana umum sesuai dengan perhitungan.
Terdapat satu mesin outboard (Gambar 11) dan
mesin outboard ini digunakan karena pada trash
skimmer boat tidak membutuhkan mesin yang besar
dalam pengoperasiannya. Kapal ini juga memiliki satu
mini crane yang dioperasikan untuk memindahkan
sampah dari keranjang kapal menuju tempat
pembuangan sampah. Dan mini crane ini memiliki
kapasitas angkut hingga 168 kg.
Tabel 8. Rekapitulasi berat LWT kapal
Gambar 10. Main deck trash skimmer boat
Side View
Front View
Tabel 9. Rekapitulasi berat DWT kapal
Gambar 11. Side dan front view trash skimmer boat
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
maka hasil dari penelitian ini adalah setelah
dilakukannya perancangan dengan metode Parent
Design Approach maka diperoleh panjang kapal
sepanjang 3 m dengan lebar kapal 1.8 m serta tinggi
1.38 m. Sarat sebesar 0.38 m. Jumlah sampah yang
harus diangkut kapal dalam sehari sebanyak 15.1 kg.
Kapal ini memiliki fasilitas satu unit keranjang sampah
dengan kapasitas muatan sebesar 168 kg dan dibantu
dengan satu unit mesin outboard sebesar 6 PK dalam
menunjang operasional kapal ini.
Tabel 10. Koreksi displacement
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, W. (2016). Desain Kapal Wisata Katamaran
untuk Kepulauan Karimunjawa. Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Badan Lingkungan Hidup. (2015). Laporan Status
Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Tahun 2015.
Retrieved
from
http://dlh.balikpapan.go.id/assets/filedownload/B
UKU_Laporan_SLHD_2015.pdf
Pada rencana umum dari trash skimmer boat ini
terdapat 4 roller yang berperan sebagai dapra pada
umumnya dan berbahan karet. Digunakan agar badan
kapal tidak rusak saat kapal mengambil sampah yang
berada pada pesisir sungai. Gambar 10 menunjukkan
main deck kapal.
17
Desain Skimmer Boat (Kapal Pengambil Sampah) Daerah Perairan Sungai di Kalimantan Timur
(Amalia Ika Wulandari, Wira Setiawan, Taufik Hidayat dan Arman Fauzi)
Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan. (2018).
Retrieved
from
https://balikpapankota.bps.go.id/publication/201
8/08/16/8df63ffd73378cb97b4fc3eb/kota-balikp
apan-dalam-angka-2018.html
Chrismianto, D., Adietya, B. A., & Sobirin, Y. (2014).
Pengaruh Variasi Bentuk Hull Kapal Catamaran.
KAPAL: Jurnal Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Kelautan, Vol. 11(2), 99-106.
Dubrovsky, V., & Lyakhovitsky. (2001). Multi-Hull
Ships. Rusia: Backbone Pub. Co.
Insel, M., & Molland, A. F. (1991). An Investigation
into the Resistance Components of High Speed
Displacement Catamarans. The Royal Institution
of Naval Architects, 1-20.
Jamaluddin, A., Utama, I. K., Widodo, B., & Molland,
A. F. (2012). Experimental and Numerical Study
of the Resistance Component Interactions of
Catamarans. Journal of Engineering for the
Maritime Environment, Vol. 227 (1), 51-60.
Walezyk, S. L. (2006). Patent No. US20060065586A1.
United States.
18