www.fgks.org   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
Latar Belakang Status air dari tumbuhan bergantung pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan air oleh transpirasi. Penyerapan air yang tidak cukup oleh akar menimbulkan defisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun suatu defisit yang mengakibatkan penurunan evaporasi air sehingga laju transpirasi menjadi rendah. Di samping itu transpirasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan defisit air. Resultan defisit tekana difusi pada semua sel tumbuhan termasuk sel-sel akar, memperbesar gradien dari larutan tanah ke akar dan dengan demikian meningkatkan penyerapan air. Sistem transport bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan turgid (Johannes, dkk., 2015). Transportasi pada tumbuhan melibatkan jaringan-jaringan pengangkut, seperti xilem dan floem. Keberadaan xilem dan floem pada setiap tumbuhan sangat penting keberadannya, seperti pembuluh darah pada manusia dan hewan. Jika seandainya jaringan pengangkut xilem dan floem tidak ada pada tumbuhan, maka dapat dipastikan transportasi pada tumbuhan tidak akan terjadi. Xilem dan floem sangat penting bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan juga bagaimana mereka berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal. Tujuan Praktikum Mahasiswa mampu membuktikan bahwa air tanah melewari berkas pengangkut. Metodologi Praktikum Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium FIKES Terpadu di Laboratorium Farmakologi di Universitas Esa Unggul pada tanggal 21 Mei 2019 pada pukul 09.00 – 11.00 WIB. Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu deck glass, cover glass, pisau silet, stopwatch, labu Erlenmeyer, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah batang tumbuhan pacar air berwarna terang ,eosin/ pewarna, dan air jernih. Prosedur Kerja Praktikum Isi labu erlenmeyer dengan eosin Potong batang tumbuhan dalam air, masukkan ke dalam labu erlenmeyer Amati yang terjadi dan catat waktunya (perubahan warna pada batang dan rangka daun) Hitung panjang eosin yang merambat dari ujung cabang ke rangka daun Buatlah irisan batang yang sudah berubah warna, amati dibaw aah mikroskop Bandingkan warna batang, cabang dan rangka daun sebelum dan sesudah percobaan Hasil Praktikum Untuk yang sample batang pacar airnya bening mudah untuk dilihat secara makroskopis Pada 5 menit ke-1 = Belum ada perubahan Pada 5 menit ke-2 = Mulai ada sedikit eosin yang masuk (makroskopis) Pada 5 menit ke-3 = Eosin yang masuk sedikit bertambah (makroskopis) Pada 5 menit ke-4 = Sedikit eosin yang masuk (makroskopis) Pada 5 menit ke-5 = Sedikit eosin yang masuk (makroskopis) Pada 5 menit ke-6 = Sedikit eosin yang masuk (makroskopis) Air tanpa ditetesi eosin Dapat dilihat bahwa air eosin naik keatas Untuk yang sample batang pacar airnya berwarna merah sulit untuk dilihat. Oleh karena itu dilihat dengan mikroskop Pada gambar terlihat bahwa pewarna (Eosin) masuk kedalam pembuluh berkas pengangkut xylem. Pemotongan dilakukan secara lurus (gambar kiri) dan melintang (gambar kanan). Pembahasan Praktikum kali dilakukan percobaan pembuktian air tanah melalui berkas pengangkut. Dengan tujuan untuk membuktikan bahwa air tanah masuk kedalam tumbuhan melalui berkas pengangkut. Bahan yang digunakan adalah pacar air (Impatiens balsamina) dengan menggunakan eosin sebagai indikator. Fungsi eosin sendiri adalah sebagai indikator bahwa air tanah masuk ke dalam tumbuhan melewati pembuluh pengangkut. Eosin ini di gunakan sebagai pewarna sehingga kita mudah melakukan pengamatan air tanah yang melewati pembuluh pengangkut dengan jelas dari luar tubuh tumbuhan karena warna merah dari pewarna ini. Hal sesuai dengan teori Junquera (2007) Eosin adalah metode pewarnaan yang banyak digunakan dalam dalam pewarnaan jaringan sehingga ia di perlukan dalam diagnosa medis dan penelitian. Eosin bersifat asam. Ia akan memulas komponen asidofilik jaringan seperti mitokondria, granula sekretoris dan kolagen. Tidak seperti hematoksilin, eosin mewarnai sitoplasma dan kolagen menjadi warna merah muda. Eosin bersifat asam akan menarik zat/ larutan yang bersifat basa sehingga akan berwarna biru. Sitoplasma bersifat basa akan menarik zat /larutan yang bersifat asam sehingga berwarna merah. Pertama kali yang dilakukan adalah mengisi gelas ukur dengan pewarna eosin, alasan digunakannya eosin dalam praktikum kalini karena eosin memiliki fungsi sebagai penanda diangkutnya air ke dalam jaringan tumbuhan atau untuk mempermudah pengamatan (pengukuran naiknya air ke tumbuhan), karena eosin berwarna merah jadi akan mempermudah melihat pengangkutan air didalam jaringan, karena air juga tidak berwarna, jadi akan kesulitan melihat pengangkutan air. Lalu setelah itu dilakukan pemotongan pacar air (Impatiens balsamina) didalam air yang ada di dalam baskom, hal ini dilakukan agar untuk mencegah adanya atau terbentuknya ruang udara pada pembuluh xylem yang ada pada batang. Pada hasil praktikum didapatkan bahwa air yang berwarna (eosin) dapat masuk kedalam berkas pembuluh, hal itu ditandai berubahnya warna pada batang pada setiap pengecekan 5 menit selama 30 menit. Hal itu juga dibuktikan pada saat pemeriksaan dengan mikroskop, terdapat air yang masuk/warna pada mikroskop pada berkas pembuluh (xylem). Baik itu secara pemotongan yang lurus maupun melintang. Faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan air tanah ke bagian tumbuhan adalah : Faktor eksternal, faktor eksternal yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan air tanah ke bagian tumbuhan sama dengan faktor eksternal yang mempengaruhi laju dari transpirasi dan daya hisap daun. Karena anatar daya hisap daun, pengangkutan air dan transpirasi sangatlah berkaitan, faktor-faktornya sebagai berikut menurut (Izza,at al,2015). : faktor eksternal Kecepatan angin. Dalam hal ini kecepatan angin sangat berpengaruh bagi kecepatan pengangkutan air tanah ke daun Cahaya .Cahaya sangat mempengaruhi kecepatan pengangkutan air tanah ke dun. Karena cahaya memberikan rangsangan intensitas membuka dan menutupnya stomata. Jika stomata membuka maka kecepatan pengangkutan air akan tinggi Air Air juga memberikan dampak paling besar terhadap kecepatan pengangkutan air suatu tumbuhan, karena kandungan air yang sangat berlimpah bagi tumbuhan akan kecepatan pengangkutan air akan semakin tinggi dan kekurangan air memberikan dampak bagi menurunnnya kecepatan pengangkutan air. Kelembapan udara .Tingkat kelembapan yang tinggi merupakan faktor dari terjadinya proses transpirasi yang tinggi hal ini bisa membawa dampak bagi meningkatnya kecepatan pengangkutan air, dari pada pada udara yang kering Suhu. Suhu yang berada di alam akan mempengaruhu conductance dari stomata, jika stomata membuka maka kecepatan pengangkutan air akan tinggi Tekanan udara Sama halnya dengan tekanan udara, tekanan udara yang tinggi akan mengakibatkan kecepatan pengangkutan air yang tinggi. Sedangkan factor internal adalah: Tekanan akar Kapilaritas Sel pemompa Kohesi Perbandingan penampakan dari batang pacar air (Impatiens balsamina) sebelum di beri perlakuan adalah batang pacar air memiliki warna transparan hijau tanpa terlihat adanya pengangkutan air didalamnya. Sedangkan pada batang pacar air, terlihat perubahan warna pada berkas pembuluh pada batang. Dan pada penampakan preparat batang pacar air yang belum diberi perlakuan eosin masih terlihat sel-selnya putih, sedangkan pada batang pacar air yang telah diberi perlakuan dengan eosin terlihat sel-sel dalam batang tersebut berwarna merah. Hal ini dikarenakan bahwa eosin telah masuk dan mengisi ruang-ruang yang ada pada sel dan jaringan batang pacar air Telah diketahui bahwa air untuk masuk kedalam tumbuhan dengan 2 cara utama, yaitu secara intravaskuler dan secara ekstravaskuler. Lalu pada praktikum kali ini, dibuktikan bahwa air dalam tanah akan masuk ke dalam tumbuhan melalui berkas pengangkut, yaitu xylem. Xylem adalah berkas pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut air serta mineral dalam tanah maupun zat hara menuju seluruh bagian tumbuhan. Pada praktikum kali ini terbukti bahwasannya air dan eosin yang ada pada tabung akan terangkut masuk kedalam pembuluh dari tumbuhan pacar air. Mekanisme masuknya air kedalam pembuluh xylem adalah pertama air akan masuk secara horizontal ke bagian sel korteks, sel endodermis, sel perisikel dan sampailah pada pembulu xylem. Setelah air sampai pada pembulu xylem maka secara vertikal air akan naik ke daun dengan di bantu oleh aliran massa yang di sebbkan oleh adanya aktivitas transpirasi dan daya hisap pada daun, dari sisi horizontal akan dengan menggunakan daya dari tekanan akar akan memberi sinyal pada sel pemompa untuk mendorong air. Namun pada praktikum kali ini tidak ada akar yang teribat karena akar tanaman pacar air telah dipotong, tanaman akan tetap mampu menyerap berbagai air, mineral serta unsure hara terlarut (eosin) yang berada pada air disekitarnya karena adanya kompleks berkas pengangkut ini. Apabila terjadi kegagalan karena eosin tidak dapat masuk ke dalam berkas pengangkutnya, maka ada salah satu faktor yang bisa mempengaruhinya yaitu adanya rongga udara yang ada pada ruang berkas pengangkut Karena pemotongan yang tidak benar jadi air dan eosin tidak bisa masuk ke dalam berkas pengangkut karena adanya tekanan udara dari atas yang mengisi berkas pembulu tersebut, adanya udara tercipta dari kurang nya praktikan dalam memejet batang pacar air yang dipindah dari air dibaskom menuju kegelas ukur yang berisi larutan eosin. Fungsi pemencetan batang adalah supaya air atau cairan pewarna cepat masuk pada pembuluh pengangkut. Dan juga supaya di dalam jaringan tidak ada udara yang masuk sehingga air mudah masuk ke dalam pembuluh pengangkut. Supaya kerja dari pembuluh xilem ini tidak terganggu sehingga pada saat di masukkan ke larutan eosin air langsung naik karena kondisinya tidak berubah. Kesimpulan Dari praktikum kali ini, dapat ditarik kesimupulan yaitu berhasil dalam melakukan pembuktian naiknya air tanah melalui pembuluh pengangkut. Hal tersebut dapat di buktikan dengan pengamatan mikroskopik yang kami lakukan dengan menggunakan mikroskop pada tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina) yang awalnya jaringannya terlihat bening dan hijau, menjadi hijau kemerahan yang menandakan eosin yang di ibaratkan sebagai air tanah masuk melalui pembuluh pengangkut (xilem dan floem). Serta makroskopik, dapat dilihat berubahnya warna batang. Air tanah melewati pembuluh pengangkut di pengaruhi oleh 2 faktor internal dan faktor eksternal, faktor internalnya adalah banyak tidaknya xilem, daya adhesi, daya kohesi, kapilaritas batang dan juga transpirasi. Sedangkan faktor eksternalnya adalah suhu, kelembaban udara, dan diameter batang. DAFTAR PUSTAKA Izza,Faizatul, et al.2015. Karakteristik Stomata Tempuyung (Sonchus arvensis L.) dan Hubungannya dengan Transpirasi Tanaman di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Johannes, Eva dkk. 2014. Pedoman Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Universitas Hasanuddin, Makassar. Junqueira LC, Carneiro J. 2007. Histologi Dasar. Edisi 10. Jakarta : EGC. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN & TUMBUHAN PERCOBAAN VII “PEMBUKTIAN AIR TANAH MELEWATI BERKAS PENGANGKUT” KEVIN FEBRIANUS MODA 20180308024 FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI 2019