PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
http://permana.upstegal.ac.id/index.php/permana
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
ISSN (Online) :2685-600X
Analisis Karakteristik Perusahaan yang Mempengaruhi Kepemilikan
Investor Institusi
Mushawir1), Zaenal Wafa S.2), dan Abdulloh Mubarok3*)
1,2
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
3
Universitas Pancasakati, Tegal
*
E-mail Korespondensi: abdulloh_mubarok@upstegal.ac.id
Information Article
History Article
Submission: 19-01-2023
Revision: 11-02-2023
Published: 12-02-2023
DOI Article:
10.24905/permana.v15i1.272
ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan berupa profitabilitas, likuiditas, ukuran
perusahaan dan resiko bisnis terhadap kepemilikan pemegang saham institusi (IO). Karakteristik perusahaan tersebut
diukur baik dengan dengan rasio data akuntansi maupun
rasio data saham. Profitabilitas diukur dengan ROI dan
Market adjusted buy-and-hold stock returns/BHAR (AnnRet). Likuiditas diukur dengan CR dan Average Monthly
Trading Volume Relative to Total Shares Outstanding (TV).
Ukuran perusahaan diukur dengan Total Assets dan The
Market Value of Equity Rasio (LMV). Risiko bisnis diukur
dengan DAR, Beta saham dan Standard Deviations of The
Market Model Residuals of Stock Returns/Irisk. Dengan
teknik purposive. Hasil pengujian hipotesis menemukan
profitabilitas yang diukur dengan rasio ROE dan AnnRet
berpengaruh positif terhadap kepemilikan IO, likuiditas
yang diukur dengan rasio CR dan TV tidak berpengaruh
terhadap kepemilikan IO, ukuran perusahaan yang diukur
dengan LMV berpengaruh positif terhadap kepemilikan IO,
sedangkan yang diukur dengan Total Aset tidak berpengaruh, risiko bisnis yang diukur dengan DAR, Beta dan Irisk
tidak berpengaruh terhadap kepemilikan IO.
Kata Kunci: Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan,
Risiko Bisnis, Investor Institusi, ROI,
AnnRet, CR, TV, Total Assets, LMV, DAR,
Beta, Irisk
Acknowledgment
ABSTRACT
The research aims to determine the effect of
company characteristics such as profitability, liquidity,
company size and business risk on institutional shareholder
ownership (IO). The characteristics of these companies are
measured both by accounting data ratios and stock data
ratios. Profitability is measured by ROI and Market adjustted buy-and-hold stock returns/BHAR (AnnRet). Liquidity is
measured by CR and Average Monthly Trading Volume
Relative to Total Shares Outstanding (TV). Company size is
80
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
measured by Total Assets and The Market Value of Equity
Ratio (LMV). Business risk is measured by DAR, stock Beta
and Standard Deviations of The Market Model Residuals of
Stock Returns/Irisk. With a purposive technique. The results
of hypothesis testing found that profitability as measured by
ROE and AnnRet ratios had a positive effect on IO
ownership, liquidity as measured by CR and TV ratios had
no effect on IO ownership, company size as measured by
LMV had a positive effect on IO ownership, while as measured by Total Assets no effect, business risk as measured by
DAR, Beta and Irisk has no effect on IO ownership.
Key word: Profitability, Liquidity, Company Size, Business
Risk, Institutional Investor, ROI, AnnRet, CR, TV,
Total Assets, LMV, DAR, Beta, Irisk
© 2023 Published by Permana. Selection and/or peer-review under responsibility of Permana
PENDAHULUAN
Terjadi peningkatan signifikan kepemilikan investor institusi (Institutional Ownership/IO) pada perusahaan publik baik di negara maju maupun negara berkembang (Abd-Mutalib
et al., 2016). Amerika Serikat, misalnya, IO menyumbang lebih dari 50% total kepemilikan
ekuitas perusahaan pada tahun 2009. Angka ini naik 7% dibanding tahun 1950 atau naik 28%
dibanding tahun 1970 (Asharafi dan Muhammad, 2013). Sampai akhir 2010 kepemilikan
institusi pada perusahaan AS telah mencapai 67% (Erhemjamts dan Huang, 2017). Malaysia,
mewakili negara-negara berkembang, mencatat IO memegang 51% saham pada 10 perusahaan terbesar yang terdaftar di Bursa Malaysia. Sementara 70%-nya milik lima IO terbesar yang
dikendalikan pemerintah (Abd-Mutalib et al., 2016). IO masih menguasai aktivitas penawaran umum saham perdana (IPO) di Indonesia. Perusahaan efek penjamin emisi masih
mengalokasikan penawaran umum saham perdana sebesar 95 persen kepada IO, termasuk
asing, sisanya (5 persen) baru ditawarkan ke investor ritel (Damayati dan Muid, 2011).
Salah satu kajian penelitian terdahulu terkait IO adalah mencoba menganalisis faktorfaktor yang dipertimbangkan IO dalam mengambil keputusan investasi. Salah satu faktor
tersebut adalah karakteristik perusahaan (Al-Najjar, 2010; Gompers dan Metrick, 2003).
Karakteristik perusahaan merupakan variabel-variabel insentif yang secara relatif melekat
pada setiap tingkat perusahaan selama waktu tertentu (Usman dan Bello, 2013) antara lain
profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan risiko bisnis.
81
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu (Riyanto, 2013) atau kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2008). Investor
institusi lebih suka berinvestasi di perusahaan yang secara keuangan menguntungkan. Hal ini
karena memiliki kemungkinan gagal bayar dan menghadapi kesulitan keuangan yang lebih
rendah. Likuiditas merupakan indikator keuangan yang mengukur apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (atau tidak) tanpa menimbulkan
kerugian yang tidak diinginkan (Billah et al., 2015). Investor institusi lebih suka berinvestasi
pada perusahaan dengan rasio likuiditas tinggi. Hal ini karena rasio likuiditas yang tinggi
menunjukkan sinyal positif dimana perusahaan mampu membayar kewajiban dengan mudah
dan meminimalkan risiko default. Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan
yang dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan, atau nilai aktiva. Investor instistusi
lebih tertarik berinvestasi pada perusahaan besar (Riyanto, 2013). Hal ini karena perusahaan
tersebut biasanya memiliki sumber daya utama dan lebih mampu meminimalkan risiko
investasi saham. Dengan demikian, perusahaan tersebut terbebas dari kesulitan keuangan dan
risiko kebangkrutan. Risiko bisnis merupakan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan
dalam menghasilkan pendapatan operasi di masa mendatang (Atmaja, 1999). Perusahaan
dengan leverage tinggi memberikan sinyal negatif bahwa perusahaan tersebut sedang dan
akan menghadapi masalah keuangan di masa yang akan datang. Oleh karena itu investor
institusi tidak menyukai dan berusaha menghindari perusahaan dengan tingkat leverage
tinggi.
Dalam menganalisis karakteristik perusahaan, beberapa penulis mengukur dengan cara
berbeda. Al-Najjar (2010) dan Asharafi dan Muhammad (2013) mengukur dimensi rasio
tersebut dengan data-data kinerja akuntansi. Mahoney dan Roberts (2007) menggunkan ROA
dan ROE untuk mengukur profitabilitas, total assets dan total sales untuk mengukur ukuran
perusahaan dan total long term debt to total assets untuk mengukur debt level. Al-Najjar
(2010) menggunakan current ratio untuk mengukur likuiditas, ROE untuk profitabilitas, Ln
Assets untuk ukuran perusahaan dan DAR untuk resiko bisnis. Asharafi dan Muhammad
(2013) menggunakan ROA untuk mengukur profitabilitas, Ln total book asset untuk ukuran
perusahaan dan The standard deviation of return on assets untuk resiko bisnis.
Sementara Harjoto et al. (2017) dan Cahan et al. (2017) disamping menggunakan datadata akuntansi juga menggunakan ukuran rasio-rasio saham. Profitabilitas diukur dengan
82
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
Market adjusted buy-and-hold stock returns (AnnRet). Terkait rasio data saham, kedua
penulis tersebut mengukur likuiditas dengan rasio volume perdagangan dibagi saham beredar
(TV), mengukur resiko bisnis yang meliputi resiko pasar saham sistematis dan resiko pasar
saham tidak sistematis masing-masing dengan beta saham (Beta) dan deviasi standar dari
residu return saham harian (Irisk)) dan ukuran perusahaan dengan nilai kapitalisasi saham
(LMV).
Untuk mengetahui apakah IO mempertimbangkan karakteristik perusahaan, penelitian
terdahulu mencoba menganalisis dengan menghubungkan kinerja faktor-faktor tersebut
terhadap nilai kepemilikan IO (hubungan sebab akibat). Al-Najjar (2010), misalnya,
menginvestigasi pengaruh profitabilitas (ROE), likuiditas (CR), ukuran (Ln. total aset) dan
resiko bisnis (standar deviasi dari return on asset/BR) terhadap kepemilikan IO dan
menemukan profitabilitas dan resiko bisnis berpengaruh negatif sementara likuiditas dan
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IO. Hal yang sama dilakukan Asharafi dan
Muhammad (2013) yang menemukan profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh
positif sedangkan resiko perusahaan berpengaruh negatif terhadap IO.
Terkait rasio saham, Harjoto et al. (2017) menemukan likuiditas (TV), resiko bisnis
(Beta) dan ukuran perusahaan (LMV) berpengaruh positif adapun profitabilitas (AnnRet) dan
resiko bisnis (Irisk) berpengaruh negatif terhadap kepemilikan IO. Sementara Cahan et al.
(2017) menemukan profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan resiko bisnis (Beta)
berpengaruh positif, sementara resiko bisnis (Irisk) berpengaruh negatif terhadap kepemilikan
IO.
Penelitian tersebut tampak ada ketidakkonsistensian temuan. Disamping itu tidak ada
keseragaman dalam penggunaan rasio pengukuran untuk masing-masing dimensi karateristik
perusahaan tersebut. Mempertimbangkan hal tersebut tim penulis tertarik untuk meneliti
kembali dengan sampel dan waktu berbeda. Penelitian bertujuan mengetahui apakah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan resiko bisnis berpengaruh terhadap kepemilikan
pemegang saham institusi. Sementara rumusan hipotesisnya adalah 1) Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap kepemilikan pemegang saham institusi. 2) Likuiditas
perusahaan berpengaruh positif terhadap kepemilikan pemegang saham institusi. 3) Ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap kepemilikan pemegang saham institusi. 4) Resiko
bisnis berpengaruh negatif terhadap kepemilikan pemegang saham institusi.
83
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
METODE PENELITIAN
Populasi penelitianini adalah perusahaan manufaktur di Indonesia. Sementara sampelnya adalah perusahaan manufaktur dengan kriteria: (i) memiliki pemegang saham institusi
berupa bank, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, reksadana, lembaga dana pensiun,
yayasan dan koperasi. (ii) mempublikasikan laporan tahunan dan laporan keuangan pada
kurun waktu 2016-2020. (iii) secara umum memiliki data dan informasi untuk kepentingan
penelitian.
Data penelitian ini meliputi tingkat (persentase) kepemilikan pemegang saham institusi
(berupa bank, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, reksadana, lembaga dana pensiun,
yayasan dan koperasi), data untuk penghitungan rasio ROE, AnnRet, CR, TV, DAR, beta
saham, Irisk dan LMV. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan
mencatat, memotret, mengkopi atau mendownload melalui beberapa sumber internet seperti
https://www.idx.co.id, alamat web dan email perusahaan sampel dan alamat web perusahaan
penyedia data lainnya.
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel terikat yaitu investor institusi dan variabel bebas yang meliputi profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan resiko bisnis.
Investor institusi diukur dengan tingkat (persentase) saham yang dimiliki oleh pemegang
saham institusi yang meliputi bank, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, reksadana,
lembaga dana pensiun, yayasan dan koperasi. Profitabilitas diukur dengan ROI dan Market
adjusted buy-and-hold stock returns /BHAR (AnnRet). Likuiditas diukur dengan CR dan
Average Monthly Trading Volume Relative to Total Shares Outstanding (TV). Ukuran perusahaan diukur dengan Total Asset dan The Market Value of Equity Rasio (LMV). Risiko
bisnis diukur dengan DAR, Beta saham (risiko sistematis) dan Standard Deviations of The
Market Model Residuals of Stock Returns/Irisk (Risiko Tidak Sistematis)
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghubungkan tingkat kepemilikan investor
institusi (IO) dengan rasio pengukuran profitabilitas (ROE dan AnnRet), likuiditas (CR dan
TV), ukuran perusahaan (Ln. total aset dan LMV) dan resiko bisnis (DAR, beta saham dan
Irisk). Hubungan tersebut dapat dijalaskan dalam model persamaan regresi data panel sebagai
berikut:
84
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
Pengolahan data untuk menguji hipotesis dilakukan dengan regresi data panel. Regresi
data panel memiliki tiga model, yaitu model common effect (CEM), model fixed effect (FEM)
dan model random effect (REM) (Widarjono, 2018). Selanjutnya dari tiga model tersebut
dipilih atu model yang paling tepat. Ada tiga uji untuk memilih model estimasi yang tepat,
yaitu Uji Hausman, Uji Chow dan Uji Lagrange Multiplier (LM) (Widarjono, 2018). Uji
Hausman digunakan untuk memilih metode terbaik antara FEM dan REM. Uji Chow
digunakan untuk memilih metode terbaik antara metode CEM dan FEM. Sementara LM
digunakan untuk memilih metode terbaik antara REM atau CEM.
Selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik. Asumsi klasik yang diuji dalam penelitian,
yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas
(Ghozali, 2011). Terakhir dilakukan pengujian hipotesis, yaitu dengan menganalisis dan
menginterpretasi hasil uji F, koefisien determinasi dan hasil uji t. Uji F dilakukan untuk
mengevaluasi pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat (Widarjono, 2018).
Melalui Uji F dapat diketahui kelayakan suatu model yang diusulkan, yaitu layak digunakan
untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien
determinasi (R2) dan koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R2) menjelaskan
seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebas (Nachrowi
dan Usman, 2006) Uji t secara umum digunakan untuk membuktikan apakah variabel bebas
secara individual mempengaruhi variabel terikat (Widarjono, 2018).
HASIL
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur pada kurun waktu lima
tahun, yaitu dari 2015 sampai dengan 2019. Sebagaimana dijelaskan pada bab 3 di atas,
proses analisis sampel menghasilkan 70 perusahaan manufaktur siap dianalisis. Proses analisis terhadap 70 perusahaan tersebut menghasilkan 645 pengamatan. Statistik deskriptif yang
menjelaskan jumlah pengamatan, nilai maksimum, minimum, rata-rata dan dan standar
deviasi setiap variabel penelitian tampak pada tabel 1 di bawah ini.
85
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
Tabel 1 Statistik Deskriptif
Jumlah
Pengamatan
645
Variabel
IO
Rata-Rata
Maksimum
Minimum
5.074
73.570
0.000
Deviasi
Standar
9.749
ROE
645
10.723
255.464
-1104.037
84.531
ANNRET
645
0.028
3.654
-0.601
0.254
CR
645
224.386
2170.452
2.136
199.965
TV
645
6.219
437.459
0.000
23.997
DAR
645
46.064
665.623
3.873
36.281
BETTA
645
0.941
42.938
-50.174
4.578
IRISK
645
0.247
10.526
0.000
0.843
ASSET
645
29.045
33.915
0.847
2.108
LMV
645
29.302
33.941
23.326
2.386
Sumber: data diolah peneliti (2022)
Proses olah data regresi data panel dengan program Eviews 10 menghasilkan output
tiga model, yaitu common effect (CEM), fixed effect (FEM) dan random effect (REM) dan
output uji signifikansi simultan. Selanjutnya memilih satu model yang paling tepat (baik) dari
tiga model regresi data panel tersebut dengan tahapan, pertama memilih model terbaik antara
Random effect (REM) dan Fixed Effect (FEM) melalui Uji Hausman. Proses Uji Hausman
menyimpulkan Fixed Effect Model (FEM) lebih sesuai untuk penelitian ini. Kemudian
dilanjutkan ke tahap kedua melakukan uji spesifikasi Fixed Effect (FEM) terhadap Common
Effect (CEM) melalui Uji Chow. Proses Uji Chow menyimpulkan model yang paling tepat
adalah fixed effect model (FEM). Nilai uji simultan dan model FEM tersebut kemudian
dianalisis untuk menjelaskan hasil pengujian hipotesis. Adapun ringkasan nilai hasil
pengujian hipotesis mendasarkan model FEM tampak pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2 Hasil Uji Hipotesis
Variabel Terikat (IO)
Coefficient
t-Statistic
Prob.
ROE
0.000442
4.122662
0.0000*
ANNRET
0.072133
2.342017
0.0196*
CR
-1.14E-05
-0.706039
0.4805
TV
-0.003717
-2.957888
0.0033*
Variable Bebas
86
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
Variabel Terikat (IO)
Coefficient
t-Statistic
Prob.
DAR
0.003301
2.906297
0.0038*
BETA
0.000333
0.495365
0.6206
IRISK
0.016445
1.653067
0.0990**
ASSET
-0.015893
-2.422456
0.0158*
LMV
0.036164
5.870213
0.0000*
C
4.338408
38.91210
0.0000*
Variable Bebas
Adj.R-squared
0.999855
Prob (F-statistic)
0.000000
* Signifikan dengan α = 5%; ** Signifikan dengan α=10%
Sumber: data diolah peneliti (2022)
Tabel 2 mencatat Prob (F-statistic) sebesar 0,000 dan Adjusted R-squared sebesar
0,999. Nilai Prob (F-statistic) sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dibanding nilai alfa 5%, (nilai
p-value = 0,000 < α = 5%) sehingga dapat disimpulkan model layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Model tersebut dapat
diteruskan ke analisis pengujian hipotesis. Adapun nilai Adjusted R-squared tercatat sebesar
0,9998. Nilai tersebut mengindikasikan proporsi variasi variabel bebas dalam menjelaskan
variasi variabel terikat (investor institusi) cukup besar yaitu 99,98%, sisanya, yaitu 0,02%
dijelaskan faktor lain di luar variabel dalam persamaan tersebut.
Mendasarkan nilai prob. (t-statistic) pada tabel 2 sekaligus jika dikaitkan dengan arah
koefisien regresi maka dapat disimpulkan penerimaan atau penolakan hipotesis penelitian di
bawah ini:
Tabel 3 Ringkasan Proses Pengujian Hipotesis
Hipotesis
H1
H2
ROE
Gambaran Pengujian
Koefisien Regresi
Proses
Keterangan Nilai
Arah
Prob (t-statistic) = 0,0000 < α = 5%
Signifikan 0,0004
Positif
AnnRet
Prob (t-statistic) = 0,0196 < α = 5%
Signifikan
0,0721
Positif
CR
Prob (t-statistic) = 0,4805 > α = 10%
1,4000
Negatif
TV
Prob (t-statistic) = 0,0033 < α = 5%
Tidak
Signifikan
Signifikan
0,0037
Negatif
Asset
Prob (t-statistic) = 0,0158 < α = 5%
Signifikan
0,0158
Negatif
Kesimpulan
Menerima Hipotesis
Penelitian
Menerima Hipotesis
Penelitian
Menolak Hipotesis
Penelitian
Menolak Hipotesis
Penelitian
Menolak Hipotesis
87
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Hipotesis
H3
H4
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
Gambaran Pengujian
Koefisien Regresi
Proses
Keterangan Nilai
Arah
LMV
Prob (t-statistic) = 0,0000 < α = 5%
Signifikan
0,0361
Positif
DAR
Prob (t-statistic) = 0,0038 < α = 5%
Signifikan
0,0033
Positif
Beta
Prob (t-statistic) = 0,6206 > α = 10%
0,0003
Positif
Irisk
Prob (t-statistic) = 0,0990 < α = 10%
Tidak
Signifikan
Signifikan
0,0164
Positif
Kesimpulan
Penelitian
Menerima Hipotesis
Penelitian
Menolak Hipotesis
Penelitian
Menolak Hipotesis
Penelitian
Menolak Hipotesis
Penelitian
Sumber: data dilah peneliti (2022)
Hasil pengujian hipotesis pertama menyimpulkan menerima H1 yang menyatakan yang
menyatakan profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap kepemilikan pemegang
saham institusi. Hal ini menunjukan bahwa investor institusi (IO) terbukti mempertimbangkan faktor profitabilitas dalam berinvestasi, yaitu membentuk portofolio saham di pasar
modal. IO terbukti mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
akuntansi dan return saham. Hasil penelitian bersesuaian dengan Cahan et al. (2017) dan
Asharafi dan Muhammad (2013) yang menemukan profitabilitas berpengaruh positif terhadap
kepemilikan IO. Namun berbeda dengan Al-Najjar (2010) dan Harjoto et al. (2017). AlNajjar (2010) menginvestigasi pengaruh profitabilitas (ROE) terhadap kepemilikan IO dan
menemukan rasio ini berpengaruh negatif. Sementara Harjoto et al. (2017) menemukan
profitabilitas (AnnRet) berpengaruh negatif terhadap kepemilikan IO.
Hasil pengujian hipotesis kedua menyimpulkan menolak H2 yang menyatakan
likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap kepemilikan pemegang saham institusi.
Hal ini menunjukan bahwa IO tidak mempertimbangkan faktor likuiditas dalam berinvestasi,
yaitu membentuk portofolio saham di pasar modal. IO tidak terbukti mempertimbangkan
informasi tentang kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya. Hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan Al-Najjar (2010), Harjoto et al. (2017) dan Cahan et
al. (2017). Al-Najjar (2010) menginvestigasi pengaruh likuiditas (CR) terhadap kepemilikan
IO dan menemukan likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap IO. Harjoto et al.
(2017) menemukan likuiditas (TV) berpengaruh positif terhadap kepemilikan IO. Demikian
juga Cahan et al. (2017) menemukan likuiditas berpengaruh positif terhadap kepemilikan IO.
88
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
Hasil pengujian hipotesis ketiga menyimpulkan menolak dan menerima sebagian H3
yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kepemilikan pemegang
saham institusi. Variabel ukuran perusahaan yang diterima adalah variabel ukuran perusahaan
pada dimensi LMV, sementara untuk dimensi Total Asset ditolak. Hal ini menunjukan bahwa
IO lebih mempertimbangkan ukuran perusahaan dimensi LMV dibandingkan ukuran
perusahaan total aset. IO lebih mempertimbangkan rasio data saham dibandingkan ukuran
perusahaan yang mendasarkan rasio data akuntansi. Hasil penelitian ini sesuai dengan
Harjoto et al. (2017) dan Cahan et al. (2017). Harjoto et al. (2017) menemukan ukuran
perusahaan (LMV) berpengaruh positif terhadap kepemilikan IO. Sementara Cahan et al.
(2017) menemukan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kepemilikan IO. Adapun
penelitian ini berbeda dengan Al-Najjar (2010) dan Asharafi dan Muhammad (2013). AlNajjar (2010) menginvestigasi pengaruh ukuran perusahaan (Ln. total aset) dan menemukan
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IO. Hal yang sama dilakukan Asharafi dan
Muhammad (2013) yang menemukan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IO.
Hasil pengujian hipotesis keempat menyimpulkan menolak H4 yang menyatakan risiko
bisnis berpengaruh negatif terhadap kepemilikan pemegang saham institusi. Hal ini menunjukan bahwa IO tidak mempertimbangkan faktor risiko bisnis dalam berinvestasi. IO tidak
terbukti mempertimbangkan faktor risiko baik risiko saham seperti risiko sistematis, risiko
tidak sistematis maupun risiko kepemilikan utang perusahaan. Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan hasil penelitian Al-Najjar (2010), Asharafi dan Muhammad (2013), Harjoto
et al. (2017), Harjoto et al. (2017) dan Cahan et al. (2017).Al-Najjar (2010), misalnya,
menginvestigasi pengaruh profitabilitas (ROE), likuiditas (CR), ukuran (Ln. total aset) dan
resiko bisnis (standar deviasi dari return on asset/BR) terhadap kepemilikan IO. Terkait
risiko bisnis, Al-Najjar (2010) menemukan pengaruh negatif. Hal yang sama dilakukan
Asharafi dan Muhammad (2013) dan menemukan resiko perusahaan berpengaruh negatif
terhadap IO. Harjoto et al. (2017) menemukan resiko bisnis (Beta) berpengaruh positif
adapun resiko bisnis (Irisk) berpengaruh negatif terhadap kepemilikan IO. Sementara Cahan
et al. (2017) menemukan resiko sistematis (Beta) berpengaruh positif, sedangkan risiko tidak
sistematis (Irisk) berpengaruh negatif terhadap kepemilikan IO.
SIMPULAN
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, khusus dalam kasus perusahaan
publik di Indonesia. Penelitian sebelumnya secara umum menganalisis rasio keuangan hanya
89
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
dengan menggunakan rasio data akuntansi seperti ROI (profitabilitas), CR (likuiditas), total
aset (ukuran perusahaan) dan DAR (risiko bisnis). Sementara dalam penelitian ini disamping
menggunakan data akuntansi juga menggunakan rasio data saham. Profitabilitas diukur
dengan ROI (rasio data akuntansi) dan Market adjusted buy-and-hold stock returns /BHAR
(AnnRet) (rasio data saham). Likuiditas diukur dengan CR (rasio data akuntansi) dan Average
Monthly Trading Volume Relative to Total Shares Outstanding (TV) (rasio data saham).
Ukuran perusahaan diukur dengan total asset (rasio data akuntansi) dan The Market Value of
Equity Rasio (LMV) (rasio data saham). Risiko bisnis diukur dengan DAR (rasio data
akuntansi), Beta saham (risiko sistematis) dan Standard Deviations of The Market Model
Residuals of Stock Returns/Irisk (Risiko Tidak Sistematis) (rasio data saham).
Hasil penelitian menemukan profitabilitas perusahaan yang diukur dengan rasio ROE
dan AnnRet berpengaruh positif terhadap kepemilikan pemegang saham institusi. Likuiditas
perusahaan yang diukur dengan rasio CR dan TV tidak berpengaruh terhadap kepemilikan
pemegang saham institusi. Ukuran perusahaan yang diukur dengan LMV berpengaruh positif
terhadap kepemilikan pemegang saham institusi, sementara yang diukur dengan Total Aset
tidak berpengaruh terhadap kepemilikan pemegang saham institusi. Risiko bisnis yang diukur
dengan DAR, Beta dan Irisk tidak berpengaruh terhadap kepemilikan pemegang saham
institusi
Penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel bebas yaitu profitabilitas, likuiditas,
ukuran perusahaan dan risiko bisnis. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variable
bebas lainnya seperti CG dan CSR sehingga dapat diketahui faktor-faktor apa saja lagi yang
mempengaruhi tingkat kepemilikan investor institusi. Sampel dan data penelitina hanya
menggunakan perusahaan faktur yang tercatat di BEI. Penelitian selanjutnya perlu menambahkan sampel dan data perusahaan selain perusahaan manufaktur dengan periode pengamatan yang lebih lama sehingga menghasilkan temuan yang komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Abd-Mutalib, H., Jamil, C. Z. M., & Wan-Hussin, W. N. (2016). Understanding the Share
Ownership of Institutional Investors in Malaysia. Australian Journal of Basic and
Applied Sciences, 10(11), 176–184. http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
Al-Najjar, B. (2010). Corporate governance and institutional ownership: Evidence from
Jordan.
Corporate
Governance,
10(2),
176–190.
90
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
https://doi.org/10.1108/14720701011035693
Amin, M. A. N. (2020). Apakah Stock Split Memberikan Keuntungan Tidak Normal?
Permana: Jurnal Perpajakan, Manajemen, Dan Akuntansi, 12(1), 9–17.
https://doi.org/https://doi.org/10.24905/permana.v12i1.90
Amin, M. A. N. (2022). Analisis Potensi Abnormal Return Positif Terbesar Saham PT. Kalbe
Farma Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen
Dan
Kewirausahaan,
2(February
2021),
223–233.
https://doi.org/https://doi.org/10.46306/vls.v2i1.93
Amin, M. A. N. (2022). Reaksi Pasar atas Pengumuman Dividen PT . Kalbe Farma saat
Pandemi. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 3(4), 917–921.
https://doi.org/10.47065/ekuitas.v3i4.1585
Amin, M. A. N. (2022). Analisis Abnormal Return dan Trading Volume Activity Sebelum
dan Setelah Pengumuman Dividen PT.Kalbe Farma Saat Pandemi Covid-19.
CREATIVE
RESEARCH
MANAGEMENT
JOURNAL,
5(1),
56–63.
https://doi.org//doi.org/10.32663/crmj.v5i1.2461
Amin, M. A. N. (2023). Analisis Efektifitas Pendapatan Pajak Hotel Kabupaten Tegal di
Masa Pandemi Covid - 19. Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen Dan Akuntansi, 2(3),
153–162. https://doi.org/10.47709/jebma.v2i3.1996
Amin, M. A. N., Indriasih, D., & Utami, Y. (2022). Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi
Kerajinantangan Bagi Ibu-Ibu PKK Desa Mejasem Barat, Kecamatan Keramat,
Kabupaten Tegal. Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 1(2), 35–41.
https://doi.org/https://doi.org/10.35870/jpmn.v2i1.580
Amin, M. A. N., & Irawan, B. P. (2021). Apakah Buyback Stock dapat memberikan
Keuntungan Tidak Normal saat Pandemi ? PERMANA, 13(1), 46–59.
https://doi.org/https://doi.org/10.24905/permana.v13i1.159
Amin, M. A. N., & Ramdhani, D. (2017). Analysis of Abnormal Return, Stock Return and
Stock Liquidity Before and After Buyback Share: Case Study of Companies Listed in
Indonesia Stock Exchange in Period of 2011-2015. Rjoas, 11(November), 312–323.
https://doi.org/https://doi.org/10.18551/rjoas.2017-11.37
Amin, M. A. N., & Yunita, E. A. (2022). Analisis Potensi Pajak Hotel dan Pajak Restoran
Kabupaten Tegal di Tengah Pandemi. INOVASI : Jurnal Ekonomi , Keuangan Dan
Manajemen, 18(2), 232–240. https://doi.org/dx.doi.org/10.29264/jinv.v18i2.10551
Asharafi, M., & Muhammad, J. (2013). The Preferences of Malaysian Institutional Investors:
Do They Change Their Preferences During Time? International Journal of Businnes
and Society, 14(3), 444–459.
Atmaja, L. S. (1999). Manajemen Keuangan (11th ed.). Andi Offset.
91
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
Billah, N. M., Yakob, N. A., & McGowan, C. B. (2015). Liquidity Analysis of Selected
Public-Listed Companies in Malaysia. Issues in Economics and Business, 1(1), 1–18.
https://doi.org/10.5296/ieb.v1i1.7508
Cahan, S. F., Chen, C., & Chen, L. (2017). Social Norms and CSR Performance. Journal of
Business Ethics, 145(3), 493–508. https://doi.org/10.1007/s10551-015-2899-3
Damayati, M. I., & Muid, D. (2011). Hubungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR
Disclosure) dengan Kepemilikan Institusional pada Perusahaan Manufaktur Go Public
di
Indonesia.
In
http:/eprints.undip.ac.id.
http://eprints.undip.ac.id/29845/1/Jurnal_MELISA_IKA_DAMAYANTI_C2C007079.
pdf.
Erhemjamts, O., & Huang, K. (2017). Examination of the Relationship Between Institutional
Ownership
Horizon
and
Corporate
Social
Responsibility
*.
Https://Ssrn.Com/Abstract=3056847.
www.calpers.ca.gov/docs/formspublications/calpers-beliefs.pdf
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM dan SPSS 19 (5th
ed.).
Gompers, P. A., & Metrick, A. (2003). Institutional Investors and Equity Prices. The
Quarterly Journal of Economics, 116(1), 229–259.
Harjoto, M., Jo, H., & Kim, Y. (2017a). Is Institutional Ownership Related to Corporate
Social Responsibility? The Nonlinear Relation and Its Implication for Stock Return
Volatility. Journal of Business Ethics, 146(1), 77–109. https://doi.org/10.1007/s10551015-2883-y
Harjoto, M., Jo, H., & Kim, Y. (2017b). Is Institutional Ownership Related to Corporate
Social Responsibility? The Nonlinear Relation and Its Implication for Stock Return
Volatility. Journal of Business Ethics, 146(1), 77–109. https://doi.org/10.1007/s10551015-2883-y
Mahoney, L., & Roberts, R. W. (2007). Corporate social performance, financial performance
and institutional ownership in Canadian firms. Accounting Forum, 31(3), 233–253.
https://doi.org/10.1016/j.accfor.2007.05.001
Nachrowi, D. N., & Usman, H. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk
Analisis Ekonomi dan Keuangan. Badan Penerbit Universitas Indonesia.
Riyanto, B. (2013). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE-Yogyakarta.
Sartono, A. (2008). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). BPFE-Yogyakarta.
Usman, S., & Bello, A. (2013). Firm Characteristics and Financial Reporting Quality of
Listed Manufacturing Firms in Nigeria. In International Journal of Accounting,
92
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA
PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen, dan Akuntansi
Analisis Karakteristik Perusahaan ..
Banking and Management (Vol. 1, Issue 6). http://ijabm.com/
Widarjono, A. (2018). Ekonometrika, Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews
(5th ed.). UPP STIM YKPN.
93
Vol. 15, No.1, Februari 2023, Halaman 80-93
Copyright ©2023, PERMANA