www.fgks.org   »   [go: up one dir, main page]

Beranda Pariwisata

DPR kagumi potensi wisata Buton

Selasa, 01 Juli 2014
Cetak PDF

Jakarta - Anggota Komisi X DPR Oelfah Syahrullah Harmanto kagum dengan potensi wisata di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, karena sangat beragam dan indah.

Menurut laman dpr.go.id, yang dikutip, Selasa, hal itu ia sampaikan saat mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi X DPR RI dalam rangka menghimpun masukan Rancangan Undang-undang Kawasan Pariwisata Khusus ke Pulau Buton.

Politisi Partai Golkar ini bahkan sampai menyebut pulau ini sebagai kepingan surga yang jatuh ke bumi karena pulau yang bertetangga dengan Pulau Muna ini, sangatlah indah.

"Pulau ini sangat indah. Saya apresiasi juga usaha Bupati Buton dalam mengembangkan potensi di daerahnya. Pantai Katembe juga bagus. Pemandangan dari Benteng Kraton Buton pun sangat indah," jelas Oelfah.

Politisi Partai Golkar ini juga mengingatkan kepada pemerintah daerah Buton maupun Baubau, untuk menguba kesan pulau yang terletak di Sulawesi Tenggara ini bukan hanya terkenal dengan produksi aspalnya saja, namun juga potensi wisatanya.

"Ada beberapa catatan yang perlu dibenahi. Terutama kesan orang yang mengenal Buton hanya produsen aspal saja. Padahal obyek wisata di sini banyak sekali, ada benteng, kraton, kuliner sampai pantai yang eksotis," jelas Oelfah.

Hal senada diungkapkanh Anggota Komisi X Sri Novida. Ia mengaku kagum dengan Benteng Kraton Buton. Benteng yang mendapat peringkat sebagai benteng yang terluas di dunia ini, menurutnya sangat mengagumkan.

Dalam sesi pertemuan, Bupati Buton Umar Samiun mengatakan bahwa Buton memang memiliki banyak potensi wisata. Bahkan, beberapa daerah memiliki keunikan tersendiri, yang bahkan mungkin tidak ada di tempat lain.

"Seperti di Pantai Nirwana, pasirnya memiliki karakter yang berbeda. Pasirnya tidak lengket di kulit, sehingga jika bermain pasir di pantai ini, sesudahnya tidak perlu dibasuh air, maka pasirnya akan rontok sendiri. Selain itu kita memiliki Pantai Katembe yang memiliki garis pantai sepanjang 2,8 kilomter," jelas Umar.

Umar juga menjelaskan beberapa potensi wisata lain yang dimiliki Buton, seperti Benteng Kraton Buton, masjid tertua di Buton, Goa Langalu, dan Pulau Batu Atas yang memiliki potensi wisata bawah laut yang menakjubkan.

 


sumber: http://www.antaranews.com/berita/441821/dpr-kagumi-potensi-wisata-buton
 

 

Indonesia pimpin sidang dewan eksekutif UN WTO

Jumat, 06 Juni 2014
Cetak PDF

London - Indonesia, sebagai Ketua Dewan Eksekutif United Nations World Tourism Organization (UNWTO) diwakili Dr.Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memimpin Sidang Dewan Eksekutif UNWTO ke-98 yang diselenggarakan di kota Santiago de Compostela, Spanyol, 4 hingga 6 Juni.

Dalam sambutan pada pembukaan persidangan, Wamenparekraf menyampaikan bahwa industri pariwisata dunia 2013 mencatat kenaikan sebesar lima persen dengan jumlah kunjungan mencapai 1,087 miliar wisatawan, dibandingkan 2012 yang berjumlah 1,035 wisatawan.

Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Madrid, Nona Siska Noviyanti kepada Antara London, Jumat mengatakan, delegasi RI dalam sidang ini adalah Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol sebagai Wakil Tetap Indonesia untuk UNWTO, Yuli Mumpuni Widarso, dan pejabat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Luar Negeri RI.

Sapta Nirwandar mengatakan peningkatan ini di luar perkiraan di tengah tantangan global saat ini. Wilayah Asia Pasifik mengalami pertumbuhan enam persen diikuti Eropa lima persen dan Asia Tenggara memimpin pertumbuhan pada tingkat 10 persen, dengan kontribusi Indonesia yang meningkat delapan persen selama lima tahun terakhir.

Dikatakannya pariwisata merupakan salah satu sumber bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai bagian dunia. Namun, pertumbuhan pariwisata internasional yang memberikan harapan bagi banyak negara untuk meningkatkan perekonomian tersebut, perlu diimbangi kebijakan yang mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan dan terus mendorong Sustainable Development Goals pasca 2015 (Agenda Rio+20).

UNWTO bersama-sama dengan beberapa negara anggota antara lain Indonesia, Republik Korea, dan Maroko berpartisipasi aktif pada Pertemuan Kelompok Ahli Pariwisata Berkelanjutan, dan telah berhasil mendorong PBB untuk menetapkan tahun 2017 sebagai Tahun Pariwisata Berkelanjutan Internasional.

Perkembangan ini menunjukkan peran penting pariwisata dalam pembangunan ekonomi dan sosial budaya dunia, utamanya dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

Dalam program ini, Indonesia aktif mendukung Spice Road dimana sejak beberapa abad yang lalu, rute rempah dunia berasal dari nusantara (Ternate dan Tidore) terus ke India dan Eropa.

Dalam kaitan ini, pembangunan konektivitas jalur perjalanan wisata, pengurangan pajak dan kemudahan visa kunjungan menjadi sangat krusial untuk meningkatkan arus wisatawan dunia.

Ditekankan salah satu terobosan pembangunan pariwisata dunia adalah dilakukannya diversifikasi produk, seperti pengembangan jalur-jalur wisata lintas negara dan wilayah yang memiliki kesamaan sejarah dan aktivitas masa lalu, seperti Jalur Sutra (Silk Road) dan Jalur Rempah (Spice Road).

Pengembangan konsep ini dalam produk wisata secara praktis akan mendorong percepatan pengembangan pariwisata di kawasan regional, mendorong people-to-people contact dan memperkuat integrasi kawasan.

Dewan Eksekutif menyadari dalam perkembangan pariwisata dunia, hal yang menjadi sangat penting adalah pemberian kemudahan kepada wisatawan atau travel facilitation.

Sementara itu Menteri Industri, Energi dan Pariwisata Kerajaan Spanyol, Jose Manuel Soria Lopez, dalam sambutan pembukaan antara lain menekankan kembali pentingnya pariwisata bagi perkembangan ekonomi dunia.

Namun, menyadari tingginya biaya dalam mengembangkan industri pariwisata, maka Pemerintah Spanyol melaksanakan kebijakan industri di bidang pariwisata dengan skema Public Private Partnership (PPP) Hasilnya sangat mengesankan, terbukti pada 2013 pertumbuhan ekonomi Spanyol meningkat lebih dari 1,5 persen, di mana sektor pariwisata menyumbang lebih dari 30 persen.

Sidang Dewan Eksekutif secara rutin diadakan dua kali setahun, dengan mengambil tempat satu kali di Madrid dan satu kali di negara anggota, yang keseluruhan berjumlah 32 negara.

Indonesia terpilih menjadi Ketua Dewan Eksekutif periode 2013-2014 dengan Wakil Ketua Jamaika dan Mozambik, pada Sidang Umum UNWTO ke-20 di Zimbabwe-Zambia pada Agustus 2013.

Keketuaan Indonesia pada Dewan Eksekutif menunjukkan pengakuan atas peran aktif dalam UNWTO, dan Indonesia juga menjadi anggota Komite Anggaran dan Komite Etik UNWTO.

 


Sumber: http://www.antaranews.com/berita/437634/indonesia-pimpin-sidang-dewan-eksekutif-un-wto

 

Pemkot Bukittinggi Siap Sukseskan Tour de Singkarak 2014

Rabu, 21 Mei 2014
Cetak PDF
Bukittinggi - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), telah siap menyukseskan Tour de Singkarak (TdS) tahun 2014, kata pejabat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
"Persiapan untuk menyukseskan TdS tersebut sudah 90 persen. Sedangkan dana telah dialokasikan untuk itu sebesar Rp515.359.000 juta pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," kata Leni Herlinda Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi, Rabu.
 
Jadwal TdS pada 7 - 15 Juni 2014 dengan rute 18 Kabupaten/kota dengan sembilan etape. TdS direncanakan dibuka pada 6 Juni 2014 di Pantai Tiram Kabupaten Padang Pariaman itu, diikuti 20 tim (16 peserta dari luar negeri dan empat nasional).
 
"Total hadiah sebesar Rp1,3 miliar. Grand start TdS etape pertama (116 Km) pada 7 Juni di Kabupaten Padang Pariaman dan finis di Kota Pariaman. Para peserta antara lain menginap di Kota Bukittinggi," katanya.
 
Etape II (133 Km) direncanakan tanggal 8 Juni, dimulai di Pasaman dan finis di Pasaman Barat dan menginap di Bukittinggi.
 
Etape III (133 Km) pada 9 Juni dengan dimulai di Limapuluh Kota dan finis di Tanah Datar dan juga menginap di Bukittinggi, katanya.
 
Etape IV (181 Km) tanggal 10 Juni dimulai di Bukittinggi dan finis di Puncak Lawang Kabupaten Agam. 
 
Etape V (135 Km) pada 11 Juni start di Payakumbuh dan finis di Kabupaten Solok.
 
Etape VI (135 Km) pada 12 Juni dimulai di Padang Panjang dan finis di Kota Solok.
 
Etape VII (115 Km) pada 13 Juni dimuai di Sijunjung dan finis di Dharmasraya.
 
Etape VIII (177 Km) pada 14 Juni dimulai di Sawahlunto dan finis di Solok Selatan.
 
Etape IX (125 Km) pada 15 Juni dengan star di Pesisir Selatan dan finis di Padang.
 
Pada start etape IV di Bukittinggi itu, katanya, rute yang dilalui (start di pelantaran Jam Gadang tepatnya depan BRI) Jl. A. Yani (di bawah Jembatan Limpapeh) menuju Simpang Tembok, terus ke Jalan Veteran, Jirek, Luak Anyir, Kantor Balai Kota, Jalan Raya By Pass.
 
Selanjutnya, katanya, menuju Simpang Surau Gadang terus Jalan Mandiangin, Simpang Mandiangin, Jalan Soekarno Hatta menuju depan Masjid Baitul Jalal terus melewati rumah kelahiran Bung Hatta terus ke Pasar Banto, Jalan Pemuda, Jalan Kesehatan, Jalan A. Rivai (depan RSAM), Jalan Panorama menuju Simpang DPRD terus ke Simpang Kangkung, Jalan Sudirman menuju batas kota dan finis di Puncak Lawang, Kabupaten Agam.
 
 
 
Sumber: www.antaranews.com
 

Bukittinggi Miliki Obyek Wisata Baru

Jumat, 07 Maret 2014
Cetak PDF
BUKITTINGGI - Bukittinggi satu kota tujuan wisata di Sumatera Barat (Sumbar), kini memiliki obyek wisata baru yakni Jenjang 1.000 yang berada di daerah Bukit Apit.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bukittinggi, Eldi Efra di Bukittinggi, Kamis (6/3/2014), mengatakan Jenjang 1.000 itu sudah menjadi kunjungan wisatawan dari dalam dan luar Bukittinggi.
 
Eldi mengatakan, ramainya wisatawan ke Jenjang 1.000 tersebut karena sudah dilakukan revitalisasi sehingga mudah dilalui wisatawan.
 
Sebelumnya, Jenjang 1.000 tidak terawat. Selain itu, jenjang masih berupa tanah serta tanpa adanya pagar di samping kiri dan kanan jenjang sehingga sulit dilalui. Namun setelah jenjang tidak lagi dari tanah serta sudah dibuat pagar di samping kiri dan kanannya, kini sudah ramai dikunjungi wisatawan lokal.
 
Ia menyebutkan, merevitalisasi Jenjang 1.000 tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 15 miliar. "Revitalitasi jenjang tersebut dapat mendukung Bukittingggi sebagai kota wisata," katanya.
 
Bantuan revitalisasi Jenjang 1.000 sebesar Rp 15 miliar tersebut diberikan per tahap. Tahap pertama tahun 2013 senilai Rp 7,5 miliar dan tahap kedua Rp 7,5 miliar di tahun 2014. Kegiatan merevitalisasi Jejang 1.000 tersebut langsung dari Dinas Pekerjaan Provinsi Sumatera Barat.
 
Wakil Wali Kota Bukittinggi Harma Zaldi sebelumnya menyebutkan, bahwa bantuan dari pemerintah pusat dengan total Rp 15 miliar itu tak hanya untuk merevitalisasi Jenjang 1.000 tapi juga untuk membuat taman, kolam renang dan lainnya.
 
"Jika revitalisasi Jenjang 1.000, taman, kolam renang dan lainnya berada di bawah Ngarai Sianok itu berjalan lancar, maka Bukittinggi dapat menjadikan kawasan itu sebagai obyek wisata baru," katanya.
Jenjang 1.000 merupakan obyek wisata yang masih alami, berliku-liku menelusuri celah-celah tebing. Jenjang 1.000 ini digunakan masyarakat setempat untuk mengambil air minum ke lembah Ngarai Sianok.
 
Di samping itu, untuk berolah raga jalan kaki dengan latar belakang Gunung Merapi dan Singgalang yang anggun dan mempesona. Pada tempat wisata ini tersedia tempat peristirahatan, WC, kolam pancing, lokasi camping serta lapangan parkir yang luas.
 
Pengujung saat berada di Jenjang 1.000 itu dapat menyaksikan perilaku kera yang berkeliaran sambil bermain dan melompat dari dahan ke dahan dan burung-burung berkicau.
 

Halaman 1 dari 38